Review buddy 3 kali ini dipasangkan dengan mbak Zumrah Baridah dari IP Surabaya Madura. Teamnya keren banget, anggotanya merupakan anggota keluarga mbak Zumrah terdiri dari suami, dan 2 anak (laki-laki dan perempuan).
Setelah ke-hectic-an Questival Kemerdekaan, pekan ini sedikit ambil nafas dengan melakukan umpan balik mereview jurnal buddy. Sama seperti sebelum-sebelumnya, saya menghubungi duluan buddy sambil membaca jurnalnya. Mbak Zumrah cepat membalas pesan, namun mohon maaf baru difollow up keesokan harinya.
Ternyata ada beda tafsir saat mereview buddy, tapi tidak membuat kita patah semangat untuk menyatukan pemikiran kami saat mereview jurnal masing-masing. Berikut review dari saya untuk mbak Zumrah.
Hasil dari baca jurnal mbak Zumrah, problem statement mbak Zumrah susah makan sayur. Tidak jauh-jauh untuk merekrut anggota team dari luar, mbak Zumrah memilih anggota keluarganya menjadi teamnya. Ternyata memang masalah mbak Zumrah disepakati jadi masalah seluruh anggota keluarganya.
Hal ini baik menurut saya, karena belum tentu suatu keluarga mau menjadi sebuah team yang solid namun berbeda di keluarga mbak Zumrah semua sepakat menerima tantangan ini. Kendala anak laki-laki yang ada di pondok tidak menjadi halangan untuk terus melanjutkan tantangan ini. Semoga selalu terjaga semangat menjadi team yang solid yaa.
Starbursting jadi suatu alat yang efektif bagi team mbak Zumrah, karena dari pertanyaan yang muncul bersama-sama ini mendapatkan jawaban yang sudah disepakati bersama juga. Ada sedikit tambahan usulan dari saya untuk mbak Zumrah terhadap jawaban dari starbursting teamnya.
Terkait dimulainya gerakan ini dan yang bertanggungjawab akan gerakan ini. Di papan tertulis dimulai agustus 2023, saya menyarankan untuk menuliskan tanggal yang pasti dan akhir tanggal tantangan. Sebab untuk berhasilnya suatu gerakan harus mulai berproses dari kebiasaan lama ke baru, hal ini tidak mudah. Sebaiknya memang ditentukan waktu yang jelas dan perlu evaluasi untuk kedepannya ada progres kemajuan gerakan.
Saran kedua terkait tanggungjawab, di papan hanya tertulis ibu yang itu artinya Mbak Zumrah. Sebaiknya semua anggota juga bertanggungjawab akan gerakan ini. Ada beda jika itu Leader (pemimpin gerakan), boleh leader hanya satu orang saja yaitu Mbak Zumrah. Akan berbeda jika hal itu menyangkut tanggungjawab, semua anggota keluarga juga perlu punya tanggungjawab untuk menjalankan gerakan ini secara mindfullnes (tidak terpaksa).
Terakhir proses yang saya lihat team ini sudah sangat bagus diskusinya dan kesediaanya menjadi sebuah team. Justru menyatukan satu keluarga menjadi sebuah team biasanya lebih berat daripada membuat team baru dengan orang lain, dan keluarga Mbak Zumrah berhasil melakukannya. Hebat!
Semoga Allah mudahkan usaha mbak Zumrah dan teamnya untuk menggapai goals yang sudah disepakati bersama.
#bundasalihahbatch2
#kampusibupembaharu2
#institutibuprofesional
#bersinergijadiinspirasi
#bersinergijadiinspirasi
#ip4id2023
#kampusibupembaharu2
#institutibuprofesional
#bersinergijadiinspirasi
#bersinergijadiinspirasi
#ip4id2023